Tim SAR Ungkap Tantangan Cari Black Box Sriwijaya Air SJ 182, Temui Bongkahan Besar Salah Satunya

- 12 Januari 2021, 21:14 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kiri) bersama Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono (kiri), Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong (kedua kiri) menyampaikan keterangan pers terkait operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di KRI John Lie 358, perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu 10 Januari 2021.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ketiga kiri) bersama Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono (kiri), Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacong (kedua kiri) menyampaikan keterangan pers terkait operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di KRI John Lie 358, perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu 10 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

PR DEPOK – Tim SAR TNI AL mengungkapkan tantangan selama proses panjang pencarian hingga pengangkatan black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Black box yang berisi jenis rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) itu sebelumnya ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa, 12 Januari 2021.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Mayor Laut Teknik, Iwan Kurniawan, di DKI Jakarta.

Baca Juga: Serang Balik Teddy Gusnaidi, Taufiq: Kuliah Aja Enggak Tamat Sok Bawa Nama SBY, Ngaca Woy!

"(Tantangannya) banyak, jadi penemuan kotak hitam itu prosesnya panjang. Mulai dari awal kita temukan bongkahan besar, bagian-bagian part pesawat yang besar terus kita lakukan pencarian jam hingga mendapatkan beacon-nya, kemudian siang hari dapat casing FDR nya, pas terakhir saya (menyelam) bersama tiga rekan saya, kita dapat FDRnya," ujar Iwan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA.

Menurut Iwan, sejak jam 7 pagi tim mulai melakukan penyelaman kemudian memberikan titik koordinat.

"Pertama kita dikasih titik koordinat dari KRI Rigel. Kita buang jangkar di situ, lalu kita lakukan pencarian kemudian kita circle di situ, ketemu puing-puing, lalu kita pindahkan jangkar kita floating awal lagi. Setelahnya baru kita survei lagi dimana material-material objek yang agak besar dan berat harus kita angkat," katanya.

Baca Juga: Ungkap Rasa Syukur Habib Rizieq Resmi Ditahan, Guntur Romli: Lanjutkan Kasus Chat Pornografi!

Proses pencarian dari awal penyelaman selama tiga hari. Tim melakukan survei terlebih dulu dan kemudian melihat titik-titik yang terdapat bongkahan-bongkahan besar.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x