DNA sebagai Jalan Terakhir Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Polisi: Perlu Waktu Lama

- 13 Januari 2021, 15:25 WIB
Puing-puing pesawat Sriwijaya Air di JICT yang telah ditemukan tim gabungan.
Puing-puing pesawat Sriwijaya Air di JICT yang telah ditemukan tim gabungan. /Pikiran Rakyat/Aldiro Syahrian./

PR DEPOK – Sebanyak empat korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari.

Karena menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Rusdi Hartono, penggunaan sampel DNA memerlukan waktu yang lama.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Brigjen Rusdi menjelaskan bahwa kepastian hasil sampel DNA yakni sekitar 1-2 minggu.

Baca Juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Sukamta: Pemerintah Seolah-olah Andalkan Vaksin sebagai 'Senjata Pamungkas'

“Penggunaan DNA nanti merupakan jalan terakhir yang digunakan oleh tim DVI untuk mengidentifikasi korban,” katanya.

Pada kesempatan lain, Kepala Pusat Inafis Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Hudi Suryanto mengatakan mengidentifikasi jenazah disebut paling cepat dengan sidik jari. Sehingga, bilamana dimungkinkan, lanjut dia, metode tersebut akan lebih dulu digunakan.

“Apabila hasil tes DNA keluar, nanti dengan hasil yang sama dengan pencocokan sidik jari, maka semakin menguatkan identifikasi jenazah yang dilakukan,” katanya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Divaksin Wakili Generasi Muda, Ernest Prakasa: Dia Sangat Berpengaruh Ke Masyarakat Luas

Sedangkan dalam pencocokan sidik jari jenazah dan data KTP elektronik, kata dia, mereka juga merekonsiliasi dengan mencocokan properti yang dibawa korban maupun data ante mortem lain.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x