Ahli Epidemiologi Sebut Ada Kemungkinan Terinfeksi Covid-19 Meski Telah Vaksinasi, Jika Abai Prokes

- 14 Januari 2021, 14:26 WIB
Tangkapan Layar - Raffi Ahmad mendapat vaksin COVID-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA/YouTube Sekretariat Presiden/aa
Tangkapan Layar - Raffi Ahmad mendapat vaksin COVID-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). ANTARA/YouTube Sekretariat Presiden/aa /

PR DEPOK – Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Provinsin Sumantera Barat, Defriman Djafri menyatakan bahwa orang yang telah divaksin masih ada kemungkinan terinfeksi Covid-19.

Menurut Defriman, hal itu dapat terjadi apabila orang tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

"Kemungkinan dia terinfeksi juga ada, kalau tidak mematuhi protokol kesehatan meskipun telah divaksin," kata dia sebagaimana Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA pada Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Bandingkan Vaksinasi Jokowi dan PM Singapura, Rocky: Dokter Nggak Gemetar Kalau Suntik Pakai Pfizer

Epidemiolog dari Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat itu menjelaskan bahwa seseorang yang telah divaksin tapi terinfeksi Covid-19 dikarenakan antibodi belum terbentuk dalam tubuh pascadisuntik vaksin.

Setidaknya, kata dia, butuh waktu 14 hari pascadisuntik vaksin agar antibodi atau kekebalan dalam tubuh terbentuk dengan maksimal.

Karenanya, lanjutnya, jangan sampai ada anggapan bila telah divaksin maka akan langsung kebal terhadap virus, padahal kinerja vaksin dalam tubuh juga memerlukan waktu.

Baca Juga: SBY Berduka Syekh Ali Jaber Meninggal: Almarhum Ulama yang Teduh, Dengar Ceramahnya Hati Saya Tenang

Menurut Defriman, kesalahpahaman itu bisa saja terjadi di masyarakat maka perlu diantisipasi sedini mungkin.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x