Marak Politik Identitas di Ruang Publik, Akademisi Bicara Soal Eksploitasi Agama yang Jadi Komoditas

- 16 Januari 2021, 09:38 WIB
Akademisi dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Surakarta Dr. H. Amir Mahmud, M.Ag.
Akademisi dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Surakarta Dr. H. Amir Mahmud, M.Ag. /BNPT/Antara

PR DEPOK - Akademisi dari Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Surakarta Dr. Amir Mahmud, M. Ag. mengatakan bahwa memasuki tahun 2021 sudah saatnya bangsa ini menyudahi eksploitasi agama sebagai komoditas politik melalui maraknya politik identitas di ruang publik.

Menurutnya masyarakat perlu memahami bahwa membela agama bukan merupakan tindakan yang berseberangan dengan membela negara.

Sebaliknya, menegakkan ajaran Rasul bukan berarti menjadi halangan untuk menegakkan NKRI.

Baca Juga: BNPB Catat 42 Korban Meninggal Akibat Gempa 6,2 SR Sulbar, BMKG Imbau Warga Waspadai Gempa Susulan

Ia menjelaskan poin yang perlu dipahami masyarakat yakni wawasan kebangsaan yang religius dan agama tidak bertentangan dengan negara.

Pemahaman itu yang tengah yang ia bagikan dalam berbagai kesempatan, khususnya mengenai cara membangun masyarakat yang berwawasan kebangsaan religius.

"Saya melihat memang ada kecenderungan dari beberapa tokoh agama yang menjadikan agama sebagai kendaraan untuk me-legitimate tindakannya, seolah-olah ini adalah perintah dari agama. Inilah yang harus kita sudahi," ujar Amir Mahmud.

Baca Juga: Nilai Kasus Kerumunan Tak Harus Pakai Pendekatan Pidana, Relfy: Nanti Orang Menuntut Terus Menerus

Di sisi lain, ia menilai sejumlah tokoh nyatanya memang memiliki kepentingannya sendiri tetapi menggunakan dalih agama.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x