Pasca Gempa Mamuju, Harga Bensin Naik Hingga Rp30.000 per Liter, Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat

- 17 Januari 2021, 09:06 WIB
Gempa Majene magnitudo 5,9 menyebabkan reruntuhan batu di tebing perbukitan di wilayah Majene Sulawesi Barat, pada Kamis, 14 Januari 2021.
Gempa Majene magnitudo 5,9 menyebabkan reruntuhan batu di tebing perbukitan di wilayah Majene Sulawesi Barat, pada Kamis, 14 Januari 2021. /ANTARA/HO.BMKG/


PR DEPOK – Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, baru saja tertimpa bencana gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat, 15 Januari 2021.

Gempa tersebut nyatanya tidak hanya berdampak pada sektor bangunan saja, namun juga berdampak pada sektor harga kebutuhan masyarakat di kabupaten tersebut.

Dikabarkan, pasca gempa tersebut, harga bensin yang dijual pedagang eceran di Mamuju naik sekira tiga kali lipat dari harga normal menjadi Rp30.000 per liter.

Baca Juga: Senada Deddy Soal Ramalan Mbak You, Muannas: Bukan Cari Duit Lagi, Niatnya Minta Dicari Polisi

"Bukan hanya harga bensin Rp30.000 perliter tetapi harga mie instan dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus," kata Ashari, salah seorang warga di Mamuju, Sulawesi Barat, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Dia juga menyampaikan keluh kesahnya, yang berharap pada saat kondisi sulit pasca bencana gempa seperti ini seharusnya tidak boleh ada pihak yang mau ambil untung sendiri.

Padahal situasinya, masyarakat tengah menderita. Dengan naiknya harga, justru malah makin menambah beban bagi masyarakat.

Baca Juga: Bisa Jadi Tren dan Preseden Buruk Jika Dibiarkan, Muannas: Tak Bisa Dibela dengan Alasan Ramalan

"Kenaikannya sampai 100 persen dari harga normal, itu sangat membebani, kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar," katanya.

Hal senada dikatakan Yuti, warga lain, yang mengatakan, bahwa saat ini masyarakat kabupaten Mamuju tengah kehilangan pencaharian akibat gempa.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x