PR DEPOK - Hujan dengan intensitas sedang di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan banjir sejak Selasa, 12 Januari 2021. Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Namun, banyak sejumlah pihak yang menyebut banjir di Kalsel diakibatkan karena sudah tak ada lagi tempat penyerapan untuk air sehingga air tersebut meluap.
Banyaknya perusahaan-perusahaan tambang, penebangan hutan, dan pembakaran hutan di Kalsel juga disebut-sebut sebagai penyebab banjir terjadi.
Baca Juga: Dianggap Tidak Seksi, Seorang Suami 'Paksa' sang Istri agar Merias Wajahnya Setiap Hari
Sehingga, adapun yang mengatakan bahwa banjir Kalsel sama seperti banjir Jakarta di mana sudah tak adanya lagi tempat serapan untuk air hujan karena sebagian wilayahnya sudah memiliki sedikit penghijauan.
Menanggapi hal ini, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan harusnya siapa pun dapat membedakan antara banjir Kalsel dan banjir Jakarta.
Menurut Ferdinand Hutahaean, banjir Kalsel dan di daerah lain merupakan musibah bencana yang datangnya tidak rutin.
Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Paparkan Makalah Hari Ini, Komisi III DPR RI: Luar Biasa, Bagus Sekali Pak!
Sedangkan banjir Jakarta, kata dia, merupakan banjir yang datangnya rutin sehingga sudah menjadi masalah kota Jakarta yang harus diselesaikan.