Tanggapan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Rabu, 20 Januari 2021.
“Membedakan banjir Kalsel dan daerah lain itu dgn Jakarta sj mereka tak mampu. Banjir Kalsel dan yg lain itu adalah musibah bencana yg datang tdk rutin dan tdk diketahui. Beda dgn banjir Jakarta, yg banjirnya sdh rutin dan terjadi sbg masalah kota yg hrs diselesaikan. Dasar OSD!,” kata Ferdinand Hutahaean dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Membedakan banjir Kalsel dan daerah lain itu dgn Jakarta sj mereka tak mampu. Banjir Kalsel dan yg lain itu adalah musibah bencana yg datang tdk rutin dan tdk diketahui. Beda dgn banjir Jakarta, yg banjirnya sdh rutin dan terjadi sbg masalah kota yg hrs diselesaikan. Dasar OSD.!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 20, 2021
Baca Juga: Sebut Zaman SBY RI Pernah Diramal Jadi Negara Gagal, HT: Pa SBY Kalem, tak Perlu Sampai ke Polisi
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diakibatkan karena curah hujan yang tinggi selama berhari-hari.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak 14 Januari 2021.
Baca Juga: Mobil Jokowi Terobos Banjir Kalsel, Husin Shihab Sindir SBY: Tuhan Suka Pemimpin Ini, Betul Gak Pak?
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.***