Dugaan Rekayasa Pengungsian Mamuju, Refly: Pemimpin Jadi Tak Bisa Rasakan Derita Rakyat

- 21 Januari 2021, 19:09 WIB
Master(S2) ilmu hukum tata negara dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, Refly Harun.
Master(S2) ilmu hukum tata negara dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, Refly Harun. /Instagram reflyharun

“Masa kita ini disuruh pindah. Mana kita tidak punya kendaraan, dibawa barang-barang ke rumah. Cuma karena Jokowi kita disuruh pindah. Gimana barang-barangnya, gatau mau dibawa kemana. Bagaimana ini, kita disuruh pindah karena akan kedatangan Jokowi. Disuruh kosongkan kendaraan, disuruh kosongkan tenda dulu, dibongkar. Kata tentara, kalau pulang Jokowi bisa dipasang tenda lagi,” ujar ibu tersebut.

Pengungsi lainnya juga turut mengungkapkan kekesalannya karena juga menganggap pemindahan lokasi pengungsian tersebut sebagai bentuk rekayasa agar seolah-olah tampak mereka terfasilitasi bantuan.

“Ketika pemerintah pusat mau datang, kita seolah-olah mau diamankan, seolah-olah terfasilitasi bantuan. Ketika pemerintah pusat kembali, kita seolah-olah disuruh bikin tenda lagi, mau dibubarkan lagi,” ujar pengungsi tersebut.

Baca Juga: Inilah 6 Alasan Uang BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Kunjung Cair

Video viral ini kemudian mendapatkan tanggapan dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Dalam kanal Youtube pribadi miliknya, Refly menyampaikan bahwa dia telah mendapat informasi kabar klarifikasi dari Dandim 1418 Mamuju Kolonel Tri Azis Hartono, yang menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah salah paham, serta sebenarnya tidak ada paksaan kepada para warga pengungsi untuk pindah.

Refly Harun menganggap tindakan untuk membuat seolah-olah situasi telah terkendali, merupakan hal umum yang terjadi ketika seorang pejabat berkunjung ke suatu daerah.

Baca Juga: DPR Gelar Rapat Paripurna, Listyo Sigit Sah Jadi Kapolri Baru Gantikan Idham Azis

“Memang wajar sesungguhnya, kalau presiden mau datang semua pada sibuk clearance. Siapapun presidennya, mau Jokowi, mau SBY, mau siapapun, kalau berkunjung ke suatu tempat ya bikin sibuk memang,” katanya.

“Dalam konteks ini, bisa jadi kesalahpahaman, tapi bisa juga tidak. Maksudnya begini, kan biasanya kalau presiden datang, ingin ada good news, bahwa everything is handled, segala sesuatu sudah di-handle. Pengungsi sudah diberikan tempat layak untuk pengungsian, macem-macem lah,” tutur Refly, dalam kanal Youtubenya yang diunggah pada 20 Januari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x