Network
PR DEPOK – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat Indonesia pada umumnya. Pencarian korban pesawat yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu itu terus dilakukan oleh Basarnas, TNI, dan Polri.
Namun, hari ini Tim DVI mengatakan bahwa pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ini telah dihentikan pada Jumat, 22 Januari 2021. Disampaikan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, kendati proses pencarian telah berakhir, proses identifikasi masih akan terus dilakukan terhadap korban.
Dengan berhentinya pencarian korban oleh Basarnas, maka identifikasi fase 1 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditarik oleh Tim DVI Polri.
Baca Juga: Stand by Me Doraemon 2' Dipastikan Tayang di Bioskop Indonesia Februari 2021
“Kami dari Tim DVI Polri tetap melakukan operasi DVI, karena kami sudah menerima 62 data antemortem dari keluarga. Jadi masih tetap, karena laporan hanya 62 laporan orang hilang yang melaporkan pada tim DVI antemortem,” ujar Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Kombes Pol Hery Wijatmoko pada Jumat, 22 Januari 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Ia menuturkan, selama fase 1 pencarian Sriwijaya Air SJ-182, Tim DVI telah menerima sebanyak 325 kantong yang berisi bagian tubuh atau body part. Selain itu, tim DVI juga menerima 274 kantong yang berisi properti.
“Artinya dengan ditutup operasi SAR, jadi fase 1 kami yang ada di Tanjung Priok kami tarik untuk mempertebal operasi DVI di fase 2, 3, dan 4,” tuturnya.
Baca Juga: Buka Suara Soal Pandji dan FPI, Gus Miftah: Tidak Pas Jika Dia Membandingkan
Tim DVI berharap identifikasi korban ini dapat diselesaikan dalam waktu seminggu ke depan.
