Selain itu, ia menyebut Risma yang mengantar para pemulung itu sebagai Ibu Drama Indonesia.
“Yg antar pun Ibu drama Indonesia,” ujar Christ Wamea.
15 gelandangan diantar kerja di BUMN. Pasti itu relawan yg pura2 drama jd gelandangan. Yg antar pun Ibu drama indonesia.— Christ Wamea (@PutraWadapi) January 23, 2021
Diketahui, sebanyak 15 pemulung tersebut lima di antaranya Riyadi, Agus Suprijadi, Agus Hardian, Pertinatus Aunsi dan Andri Gunawan Prasetyo merupakan binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.
Lebih lanjut, 10 orang lainnya yakni Sogiandi, Hendra Kuswara, Dedi Mulyadi, Didi Kanadi, Abdullah, Achmad Faisal, Nurcholis, Zul Arsyil Mazid, Maimunah, dan Muslimin binaan LKS ERBE yang juga mitra kerja Kemensos.
Saat ini, mereka tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan mendapatkan berbagai pelatihan.
Selama menjadi pemulung, rata-rata mereka hanya mendapatkan uang sebesar Rp30 ribu, sehingga mereka sulit memiliki akses tempat tinggal dan memilih untuk tinggal di kolong jembatan atau di trotoar.
Baca Juga: Pandji Belum Minta Maaf ke NU-Muhammadiyah, Husin Shihab: Laporkan Saja, Bisa Rusak Demokrasi
Nantinya, kata Risma, mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kuncinya teman-teman harus jujur, rajin dan disiplin. sulit mendapat pekerjaan saat ini. Saya yakin kehidupan kalian akan lebih baik. Susah dan berat sudah pasti, tapi harus yakin Tuhan bisa memberikan kemudahan di balik kesulitan kita,” kata Risma.***