PR DEPOK - Baru-baru ini banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya terjadi di Kalimantan Selatan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Banjir yang menimpa 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu menurut beberapa pihak terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung selama berhari-hari.
Hal itu juga yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi juga menyebut bahwa sungai Barito tidak dapat menampung air sehingga meluap dan menimbulkan banjir.
Sejalan dengan Presiden Jokowi, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Saparis Soedarjanto juga menyebut bahwa banjir yang melanda Kalsel disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Hujan dikatannya sebagai faktor utama penyebab banjir dan sistem drainase tidak mampu mengalirkan air dengan volume besar.
Menyoroti soal banjir di Kalsel tersebut yang disebut akibat curah hujan, budayawan Sudjiwo Tedjo turut angkat suara.
Melalui Twitter pribadinya @sudjiwotedjo mempertanyakan soal banjir yang dipicu curah hujan yang tinggi apakah tidak dipicu oleh jenis awan tertentu atau dipicu oleh panas permukaan bumi yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.