PR DEPOK - Pengamat politik sekaligus Filsuf, Rocky Gerung, menyoroti isu akan ditutupnya sebanyak 20.000 warung tegal (warteg).
Ketua perkumpulan pemilik warteg mengaku mereka tidak kuat dengan tekanan pandemi Covid-19.
Menurut Rocky Gerung, warung tegal merupakan salah satu indikasi perekonomian rakyat kecil.
“Ekonomi rakyat kecil indikasinya adalah kegiatan di warung tegal. Tetapi, soalnya warung tegal saya kira gak dianggap UMKM karena dia bisa mandiri segala macam,” ujar Rocky Gerung dalam kanal YouTube miliknya.
Disampaikan olehnya, 20.000 warteg yang terancam tutup ini menandakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tidak sedang bertumbuh, seperti yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Jadi itu pertanda pertama bahwa ekonomi kita betul-betul sedang terpuruk, atau dengan kata lain, tutupnya warung tegal itu membatalkan asumsi pemerintah bahwa ekonomi sedang bertumbuh,” tuturnya.
Baca Juga: Dorna Sport Perbarui Kalender MotoGP 2021, Bagaimana Nasib Sirkuit Mandalika?
Tak hanya itu, pengamat politik tersebut juga menyinggung soal krisis ekonomi di tahun 1998, di mana ekonomi masih bertahan dan sedikit bertumbuh, lantaran adanya pertahanan konsumsi masyarakat terhadap warung tegal pada saat itu.