Sindir Klaim Jokowi Soal Pandemi, Rachland Nashidik: Bukan Pandemi yang Terkendali, Tapi Anggaran Kesehatan

- 28 Januari 2021, 14:41 WIB
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /Dok.Partai Demokrat

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyampaikan bahwa pemerintah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

Namun, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto merasa bingung dan mempertanyakan pernyataan Jokowi tersebut. 
 
Slamet mempertanyakan indikator apa yang digunakan hingga presiden mengungkapkan bahwa pemerintah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. 
 
 
Menurutnya, apabila melihat dari sisi kesehatan, pandemi Covid-19 justru tidak terkendali dan dapat dilihat dari angka kematian yang tinggi. 
 
Berbeda jika presiden menggunakan indikator lain yang mendukung pernyataannya tersebut. 
 
Menanggapi kebingungan IDI, politisi partai Demokrat Rachland Nashidik memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadinya. 
 
 
Rachland menjelaskan bahwa indikator dari klaim yang disampaikan Jokowi adalah naiknya anggaran infrastruktur dalam konsidi pandemi Covid-19.
 

"Indikatornya, kenaikan anggaran pembangunan infrastruktur di tengah pandemi, disamping kenaikan anggaran keamanan," ucap Rachland seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 28 Januari 2021. 

Selain itu, hal lain yang menjadi indikator menurutnya adalah anggaran kesehatan.
 
 
"Yang terkendali? Anggaran kesehatan," ucapnya menegaskan.
 
Kemudian dalam cuitan selanjutnya, ia melampirkan sebuah berita terkait melonjaknya kasus Covid-19 sehingga menghabiskan banyak ruangan di rumah sakit di beberapa daerah. 
 
Dalam cuitannya itu, Rachland kembali menyampaikan bahwa bukan pandemi yang bisa dikendalikan oleh pemerintah, melainkan anggaran kesehatan. 
 
 

"Yang berhasil dikendalikan bukan pandemi -- tapi anggaran kesehatan," ujar Rachland.

Diketahui sebelumnya, angka kenaikan kasus Covid-19 berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada 27 Januari 2021, mencapai 1.204.298 orang. 
 
Sedangkan, data korban yang meninggal sebanyak 28.855 orang. Lalu, angka pasien yang berhasil sembuh sebanyak 831.330 orang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x