IDI Dibuat Bingung oleh Jokowi yang Klaim Keberhasilan, Said Didu: Berarti Masih Normal, Bersyukur

- 28 Januari 2021, 16:18 WIB
Muhammad Said Didu.
Muhammad Said Didu. //Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyer Club

PR DEPOK – Presiden RI Joko Widodo belum lama ini melontarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Indonesia mampu mengendalikan dua krisis yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Dalam penuturannya pada 25 Januari 2021 lalu, Jokowi mengatakan bahwa kendati Indonesia mengalami berbagai cobaan berat di awal tahun 2021, namun negara tersebut tetap harus bersyukur lantaran bisa mengendalikan krisis ekonomi dan krisis kesehatan.

Akan tetapi, sehari setelahnya, yakni pada 26 Januari 2021, angka kasus positif Covid-19 Indonesia menembus angka satu juta.

Baca Juga: Kritik Kinerja dan Kebijakan Pemerintah, Mardani Ali: Sulit Masyarakat Taat Jika Pemerintah Beri Contoh Begini

Hal ini lantas membuat sejumlah pihak, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bingung dan mempertanyakan indikator yang digunakan presiden sehingga mengklaim keberhasilan tersebut.

Disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto, pihaknya mengaku tidak mengerti parameter apa yang digunakan Jokowi sehingga menyatakan bahwa Indonesia bisa mengendalikan pandemi dengan baik.

Menurutnya, parameter yang dipakai saat ini hanyalah parameter dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang mencakup angka kematian dan angka infeksi. Ia memaparkan, pandemi dapat dikatakan terkendali apabila angka kematian dan angka infeksi sama-sama menurun.

Baca Juga: China Terapkan Tes Usap Covid-19 Melalui Anal, Begini Cara dan Pendapat Para Ahli

“Sedangkan kita kan angka kematian tertinggi di ASEAN ya. Angka infeksi juga tertinggi. Jadi saya tidak tahu parameter apa yang digunakan Pak Jokowi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x