Kwik Kian Gie Takut Beropini, Refly: Gejala Otoritarianisme, Negara Pakai Kuasa tuk Tangkap yang Berseberangan

- 8 Februari 2021, 10:01 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /Twitter @ReflyHZ

PR DEPOK – Ekonom Kwik Kian Gie belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa ia tidak pernah setakut ini untuk menyampaikan pendapat yang berbeda dengan pemerintahan.

Pernyataan itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @Kiangiekwik beberapa waktu lalu.

Koordinator Ekonomi dan Industri era Presiden Gus Dur itu mengaku takut mengungkapkan pendapatnya lantaran akan diserang oleh akun-akun buzzer yang siap mengulik semua kehidupan dan bahkan masalah pribadinya.

Baca Juga: Pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024 Disebut Wajar, Rocky Gerung: Istana Bikin Survei untuk Pemetaan

Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dgn maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam tidak sekalipun ada masalah,” cuit Kwik Kian Gie di akun Twitter @kiangiekwik.

Pernyataan Kwik Kian Gie ini lantas memicu sejumlah reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Ia menuturkan, pada zaman orde baru kebebasan sipil jelas lebih tertinggal dibandingkan era pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Saling Balas Komentar dengan Ferdinand Hutahaean Soal Cuitan Jokowi, Susi Pudjiastuti: Masalah Anda Apa Pak?

Namun, katanya, akhir-akhir ini mulai muncul gejala-gejala otoritarianisme di era pemerintahan sekarang.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x