PR DEPOK – Ekonom Kwik Kian Gie belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa ia tidak pernah setakut ini untuk menyampaikan pendapat yang berbeda dengan pemerintahan.
Pernyataan itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @Kiangiekwik beberapa waktu lalu.
Koordinator Ekonomi dan Industri era Presiden Gus Dur itu mengaku takut mengungkapkan pendapatnya lantaran akan diserang oleh akun-akun buzzer yang siap mengulik semua kehidupan dan bahkan masalah pribadinya.
Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021
“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dgn maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam tidak sekalipun ada masalah,” cuit Kwik Kian Gie di akun Twitter @kiangiekwik.
Pernyataan Kwik Kian Gie ini lantas memicu sejumlah reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Ia menuturkan, pada zaman orde baru kebebasan sipil jelas lebih tertinggal dibandingkan era pemerintahan saat ini.
Namun, katanya, akhir-akhir ini mulai muncul gejala-gejala otoritarianisme di era pemerintahan sekarang.