Tokoh nasional yang disebut dalam cuitan Ruhut tersebut diduga terkait isu yang belakangan menjadi perbincangan publik, yakni Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Pasalnya, Moeldoko sendiri merupakan seorang jenderal Bintang Empat yang disebut dalam cuitan itu.
Kemudian, ‘pembisik’ yang kurang memiliki jam terbang diduga merujuk pada AHY yang merupakan sosok politikus muda.
Pada 2017, untuk pertama kalinya AHY terjun dalam dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Beberapa waktu belakangan, AHY menyatakan ada gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita pada Ustaz Maaher yang Meninggal Dunia, Gus Sahal: Berilah Belas Kasihan
Menurutnya, gerakan politik tersebut bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional.
Hal itu diketahui dari laporan dan aduan dari pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang.
Moeldoko sendiri pun dituding menjadi bagian dari gerakan pengambilalihan paksa tersebut.***