Ia menuturkan, mungkin pemerintah mulai menganggap Pigai sebagai orang yang berbahaya jika tidak dirangkul.
“Atau sebaliknya, si makhluk itu (Abu Janda) terancam, jadi perdamaian itu perdamaian yang semu. Itu biasa aja, sama saja dengan berupaya mempertemukan Hitler dengan Roosevelt. Itu gak masuk akal,” katanya.
Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Rakyat, Rocky Gerung: Muke Gile, Bebas Ngomong Tapi Setelahnya Ditunggu Polisi
Rocky Gerung menekankan bahwa kasus pelanggaran hak asasi manusia tidak bisa didamaikan dan harus dicatat dalam sejarah.
Terlebih, katanya, perdamaian Pigai-Abu Janda ini dimediasi oleh pihak yang bersama pemerintah.
Seharusnya, lanjut Rocky, mediasi dilakukan oleh pihak ketiga yang bersifat netral, bukan oleh Dasco yang merupakan pimpinan Partai Gerindra, yang merupakan pendukung Jokowi.
Baca Juga: Dikemas Layaknya Permen, Pedagang di Malaysia Jual Petai Eceran dengan Harga Rp1.100 Per Biji
Untuk diketahui, Abu Janda dilaporkan ke polisi lantaran diduga melakukan tindakan rasis terhadap Natalius Pigai.
Ia pun telah dipanggil oleh Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan dan diperiksa.***