“Karena itu dia perlukan untuk pemetaan politik. Setelah itu, dia pangkas semua kembang itu. Dan itulah ujung dari kekerasan politik di China,” kata dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mempertanyakan untuk apa minta kembang bertumbuh, jika di depannya sudah ada gunting untuk memangkasnya.
Ia menilai hal tersebut sebagai paradoks dari ucapan dan pernyataan Presiden Jokowi.
“Karena itu saya selalu mencurigai bahwa ucapan Presiden Jokowi adalah umpan untuk memetakan sisa-sisa oposisi,” kata Rocky Gerung.***