Network
PR DEPOK - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengomentari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang mengungkap elektabilitas Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 menjadi yang tertinggi saat ini.
Sebagaimana rilis LSI yang disiarkan di kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, Senin 22 Februari 2021, daftar top of mind dari survei yang dilaksanakan pada 25-31 Januari 2021 itu nama Presiden RI, Joko Widodo menjadi yang tertinggi dengan elektabilitas mencapai 18%, diikuti Prabowo di posisi kedua dengan perolehan 12% kemudian diikuti Anies Baswedan dengan 5,7%, Ganjar Pranowo 3,5%, serta Sandiaga Uno 2,6%.
Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan daftar top of mind itu disampaikan responden tanpa diberikan pilihan nama oleh peneliti. Mereka hanya menyebutkan nama dari pilihannya sendiri.
Baca Juga: KPK Panggil 6 Saksi Dalami Kebijakan Edhy Prabowo Buka Ekspor Benur untuk Eksportir
Namun karena Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi di periode mendatang, LSI kemudian kembali melakukan survei dengan bertanya kembali presiden pilihan mereka tanpa nama Joko Widodo dan memberikan pilihan nama lain.
Hasilnya, Prabowo Subianto paling unggul dengan 22,5%, diikuti Ganjar Pranowo 10,6%, Anies Baswedan 10,2%, Ahok 7,2%, Sandiaga Salahuddin Uno 6,9%, Tri Rismaharini 5,5%, Ridwan Kamil 5%, AHY 4,8%, sementara nama lain kurang dari 3% dan 10,4% belum menjawab.
Menanggapi temuan LSI itu, Refly Harun berpendapat bahwa pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu menjadi faktor pengantar nama Prabowo menjadi yang paling unggul elektabilitasnya untuk Pilpres 2024.
Baca Juga: Perlu Diketahui! Satgas Covid-19 Tidak Anjurkan Penggunaan Tali Masker karena Alasan Ini
“Sederhananya adalah tentu ini efek dua kali Pemilu 2014 dan 2019. Jadi tingkat popularitas Prabowo dalam konteks ini hanya akan dikalahkan oleh Presiden Jokowi,” kata Refly dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 23 Februari 2021.
