PR DEPOK – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah milik politisi PDIP Ihsan Yunus di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu.
Penggeledahan itu dilakukan terkait dengan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos). Namun hasilnya, KPK tidak menemukan barang bukti dan dokumen terkait.
Menanggapi hal ini, mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menganggap KPK lucu lantaran baru menggeledah pihak bersangkutan setelah kasus bansos sudah berjalan satu bulan lebih.
Dia juga mewajarkan jika memang tidak ada barang bukti yang bisa ditemukan saat penggeledahan kemarin, karena bisa jadi semua dokumen barang bukti sudah ditiadakan.
Tanggapan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Kamis, 25 Februari 2021.
Lucu @KPK_RI ini, kasus Bansos sdh lebih 1 bulan, baru melakukan penggeledahan di rumah anggota komisi II DPR RI, IS dan tidak menemukan bukti2 baru terkait kass Bansos.
Ya iyalah ga nemu, sudah sebulan lebih bos ????????— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 25, 2021
“Lucu @KPK_RI ini, kasus Bansos sdh lebih 1 bulan, baru melakukan penggeledahan di rumah anggota komisi II DPR RI, IS dan tidak menemukan bukti2 baru terkait kass Bansos. Ya iyalah ga nemu, sudah sebulan lebih bos,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebagai informasi, penggeledahan itu dilakukan dalam penyidikan kasus suap dalam pengadaan bansos untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020 dengan tersangka mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara (JPB) dan kawan-kawan.