Polri Tolak Laporan Kerumunan Jokowi di NTT, Rocky: Mestinya Istana Bisa Selesaikan, Tapi Malah Cari Alasan

- 26 Februari 2021, 14:48 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official.

Akan tetapi, lanjut pria yang juga seorang filsuf ini, Istana justru cari alasan dengan mengatakan bahwa kerumunan massa yang terjadi di Maumere itu adalah spontanitas warga dalam menyambut kedatangan Jokowi.

Pernyataan istana inilah, jelas Rocky Gerung, yang akhirnya membuat pusing Kapolri Listyo Sigit yang baru saja dilantik pada 27 Januari 2021 lalu itu.

“Beban yang seharusnya bisa diselesaikan dengan konferensi pers kecil di istana, sekarang dilimpahkan ke polisi oleh tuntutan publik,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri telah menolak laporan yang dilayangkan oleh Koalisi Masyarakat Antiketidakadilan terkait dengan kerumunan massa yang dipicu oleh kedatangan Jokowi ke Maumere, NTT.

Baca Juga: Moeldoko Minta Tak Ada Pihak yang Menekannya, Yan Harahap: Sombong Banget Seolah Nantangin Pak SBY

Disampaikan oleh salah seorang anggota koalisi tersebut, Kurnia, Presiden ke-7 RI itu telah melanggar UU Kekarantinaan Kesehatan karena memancing pengumpulan massa di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

“Kerumunan yang terjadi dalam kunjungan kepresidenan di Maumere, NTT, dalam situasi pandemi Covid-19 atau PPKM saat ini telah nyata-nyata melanggar protokol kesehatan dan diduga kuat telah melakukan tindak pidana pelanggaran kekarantinaan kesehatan,” ungkap Kurnia dalam keterangannya pada Kamis, 25 Februari 2021.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x