PR DEPOK - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan pendengung atau buzzer sengaja dibayar untuk mem-bully siapapun yang mengkritik pemerintah.
JK menerangkan awalnya buzzer dihadirkan hanya untuk kepentingan kampaye pemilu yang bertugas menyebarkan hal positif kandidat yang didukungnya.
Setelah masa kampanye selesai, seharusnya tugas buzzer ini juga berakhir.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Ada pihak yang menjadikan buzzer sebagai kelompok yang terus dipelihara.
Kemudian, buzzer mendapatkan tugas baru dan sengaja dibayar untuk mem-bully siapa saja yang mengkritik pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Ungkapan yang disampaikan JK soal buzzer ini kemudian ditanggapi Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
Said Didu pun membenarkan pengakuan JK, dan ia menyebut buzzer yang bertugas mem-bully pihak manapun yang mengkritik pemerintah mulai terjadi pada tahun 2012.