Di lapangan tersebut, lanjut dia, terdapat tenda yang berdiri mengelilingi hampir separuh lapangan dalam formasi segi empat.
Priyo menuturkan bahwa kejadian dimulai setelah Gus Dur menyelesaikan amanatnya. Dalam acara yang dihadiri hingga ribuan orang tersebut, seorang pria menggunakan pakaian batik tampak berlari menuju presiden.
"Di saat Presiden Gus Dur sdh memberikan amanatnya, tiba2 dr tenda seberang yg berjarak cukup jauh itu ada seorang laki2 berbaju batik berlari kencang menuju ke arah tenda kita, dimana ada presiden dan rombongan," ucapnya menjelaskan.
Jadi semua tenda panjang itu dipenuhi ribuan manusia.
Di saat Presiden Gus Dur sdh memberikan amanatnya, tiba2 dr tenda seberang yg berjarak cukup jauh itu ada seorang laki2 berbaju batik berlari kencang menuju ke arah tenda kita, dimana ada presiden dan rombongan.— Priyo Sambadha ???????? (@PSambadha) February 27, 2021
Serupa dengan reaksi yang dilakukan Paspampres dalam video penghadangan pengendara Moge, dikatakan dia, para Paspampres sontak menghadang pria tersebut membentuk barikade guna melindungi presiden.
"Ia berlari kencang memotong tanah lapang terbuka, langsung ke arah Presiden. Sontak saja Paspampres dr berbagai penjuru menghadang bapa tsb," katanya.
Menurut Priyo, terdapat sekitar 12 orang petugas yang menghadang pria berbatik itu. Lalu, Paspampres yang berada di sekitar presiden juga ikut membuat blokade dengan tubuh mereka.
Dengan petugas yang cukup banyak tersebut, ia menuturkan bahwa pria itu dilumpuhkan Paspampres hingga tak berdaya dan dibawa ke luar lapangan.
Kemudian, melihat situasi begitu heboh Presiden Gus Dur menanyakan apa yang terjadi saat itu.