Namanya Diseret dalam Isu Kudeta, Politisi Demokrat Pastikan Ridwan Kamil Tak Punya Niat Ambil Alih Partainya

- 3 Maret 2021, 16:50 WIB
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya. /ANTARA/HO/

PR DEPOK – Pimpinan DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Barat (Jabar) yakin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) DPP PD dalam wacana Kongres Luar Biasa (KLB) partai politik (parpol) tersebut.

Alasannya, Kang Emil dipercaya tidak akan mau masuk pusaran para politisi PD yang ingin mengelar KLB. Terlrbuh, parpol ini sudah memecat mereka secara tidak hormat.

Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak oleh gumaman halusinasi gerombolan liar itu," kata Wakil Ketua DPD PD, Asep Wahyuwijaya di Bandung, Jabar dikutip dari Antara pada Rabu 3 Maret 2021.

Baca Juga: Banyak Oknum Mengaku sebagai Pendiri Demokrat, AHY Tegas: Pak SBY adalah Pendiri dan Penggagas Partai Demokrat

Asep meragukan klaim sejumlah pendiri PD bahwa KLB PD didukung oleh 80% DPC PD se-Indonesia hingga sekarang. Bahkan, dia mempertanyakan DPC mana saja yang dimaksud pendiri tersebut.  

“Jangan-jangan, malah yang disampaikan adalah DPD yang abal-abal," ucapnya.

Apalagi. DPC se-Indonesia sudah berikrar dan setia kepada kepemimpinan Ketum DPP PD Agus Harimurti Yudhoyono.

Dia merupakan dari kakak Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang keduanya merupakan anak dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat sebagai Majelis Tinggi Partai (MTP) PD.

 “Di mana posisi persetujuan MTP-nya,” tutur Asep.

Baca Juga: Ambil Hikmah dari Polemik Perpres Miras, Shamsi Ali: Saat Rakyat Diam, Boleh Jadi Ada Hal Negatif Terjadi

Asep menilai pemberian persetujuan KLB PD yang tidak diberikan MTP PD bukan persoalan dinasti kepemimpinan di PD. Namun, ini masalah keabsahan partai yang diperoleh AHY sebagai Ketum DPP PD dari Kemenkumham.

“Bagaimana mungkin ada orang yang sudah dipecat sebagai kader dari partai yang sah dan diakui negara, tapi malah merasa berhak menyelenggarakan KLB," tuturnya.

Sebelumnya, salah satu pendiri PD, Darmizal mngemukakan banyak nama yang sudah diwacanakan untuk menggantikan AHY sebagai Ketum DPP PD. Mereka adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Baca Juga: Ridwan Kamil Terseret Isu Panas Partai Demokrat, Politisi: Tak Mungkin, Hanya Halusinasi Gerombolan Liar Itu!

Kemudian, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, dan Ketum Partai Emas Hasnaeni.

DPD Partai Demokrat tidak menyetujui wacana Kongres Luar Biasa (KLB) yang diwacanakan pendiri parpol tersebut. Karena, ini mesti diajukan oleh DPC dan DPD se-Indonesia dan persetujuan MTP PD.

“Bagaimana mungkin ada orang yang sudah dipecat sebagai kader dari partai yang sah dan diakui negara, tapi malah merasa berhak menyelenggarakan KLB,” tutur Asep.

Para pendiri PD tadi juga dinilai tidak paham aturan terakhir partai yang didirikan dan sudah disahkan oleh negara. Apabila, mereka tetap ingin menyelenggarakan KLB diminta untuk membuar partpol sendiri.

"Negara tak boleh diam menghadapi gerombolan politisi liar yang tak jelas seperti mereka ini," ujarnya.

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x