PR DEPOK - Usai kemunculan mutasi baru B117 dari Inggris yang penularannya lebih cepat, kini mutasi baru virus corona kembali terdeteksi.
ALERTA:
Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia. Kemudian, apa yang harus kita ketahui tentang varian N439K ini?
Ini penjelasan saya:— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"ALERTA: Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia. Kemudian, apa yang harus kita ketahui tentang varian N439K ini?," kata Zubairi pada Sabtu, 14 Maret 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @ProfesorZubairi.
N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris. Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia," ucapnya.
N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris. Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris. Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas," ujar Zubairi menambahkan.
Yang paling disorot dari N439K adalah sifatnya yang resistans terhadap antibodi alias tidak mempan. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"Yang paling disorot dari N439K adalah sifatnya yang resistans terhadap antibodi alias tidak mempan. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita," katanya.
Amerika Serikat mencoba antisipasi N439K ini. Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19.
Tapi, yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi oleh obat itu.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"Amerika Serikat mencoba antisipasi N439K ini. Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19. Tapi, yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi oleh obat itu," ucap Zubairi.
Dikatakan Gyorgy Snell, Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology California, N439K punya banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia)—sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"Dikatakan Gyorgy Snell, Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology California, N439K punya banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia)—sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang," katanya.
Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat B.1.1.7, dan semoga ke depannya juga demikian.
Pesan saya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan hindari kerumunan, apalagi di dalam ruangan. Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai.
Terima kasih.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 13, 2021
"Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat B.1.1.7, dan semoga ke depannya juga demikian," ujar Zubairi.\