Sel mamalia bersifat menempel pada tempatnya, sehingga ini akan menyulitkan proses pertumbuhan jumlah sel untuk menjadi lebih banyak. Oleh sebab itu, peneliti membutuhkan protein enzin tripsin untuk memotong agar sel tidak menempel pada wadah.
"Tripsin ini kalau kelamaan bersama-sama dengan selnya malah mati. Jadi kayak pisau bermata dua, itu dibutuhkan untuk memotong saja pada wadahnya, kalau sudah lepas ya sudah," tuturnya,
Sampai dengan saat ini, lanjutnya, hanya sel HEK 923 yang bisa memperbanyak adenovirus. Sel ini tidak hanya dipakai bagi vaksin Covid-19, tapi itu digunakan vaksin-vaksin lain.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan salah satu bentuk baru vaksin yang berisi DNA Adenovirus yang dimodifikasi dengan menghilangkan gen E1 dan E3.
Selanjutnya, ini diselipkan materi genetik protein spike Sars-Cov-2 sebagai penyebab Covid-19.
Sementara itu, DNA Adenovirus mengandung gen spike yang ditransformasi ke bakteri E coli yang dimurnikan sebelum dimasukkan ke sel HEK293 yang merupakan sel mamalia.
"Sel mamalia ini kalau belum punya, kita bisa beli di mana saja. Yang dilakukan oleh Oxford AstraZeneca adalah membeli HEK293 dari sulier Thermo Fisher," ujarnya.
HEK293 dilepaskan dari pelat dengan menggunakan enzim tripsin untuk mempercepat reaksi biokimia. Selanjutnya, sel ini dicuci dengan medium cair di sentrifuga untuk menghilangkan kandungan tripsin.
Dengan demikian HEK293 tidak rusak yang ditambahkan ke medium cair. Sel ini berada dalam larutan suspensi untuk diproses lebih lanjut.