PR DEPOK – Staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Henry Subiakto mengemukakan pendapatnya terkait aksi terorisme yang belakangan terjadi.
Usai peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, diketahui terjadi aksi teror di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan.
Diketahui, pelaku teror dengan pakaian serba hitam melakukan penyerangan ke dalam kawasan Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB.
Pelaku teror tersebut juga sempat menodongkan senjata api kepada aparat polisi yang sedang bertugas. Karena tindakan tersebut dinilai sangat mengancam keselamatan aparat, pelaku teror berjenis kelamin perempuan itu pun dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas.
Henry Subiakto melalui akun Twitter pribadinya @henrysubiakto menilai bahwa kelompok teroris dan pembenci demokrasi justru berkembang di negara yang bebas, dan hal itu menurutnya sangat ironis.
“Teroris & kaum pembenci demokrasi itu ironisnya justru berkembang di negara yg bebas,” kata Henry Subiakto seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 2 April 2021.
Menurut penuturannya, hal itu bisa terjadi lantaran sistem demokrasi yang sarat akan kebebasan memungkinkan kelompok tersebut untuk menyebarkan ideologinya.
Baca Juga: Libatkan Anaknya dalam Proyek, KPK Sebut Kasus Aa Umbara Terjadi karena Konflik Kepentingan