PR DEPOK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan data ter-update terkait korban bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dari dampak siklon tropis Seroja.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati.
Menurutnya, BNPB mencatat bahwa bencana banjir di NTT yang terjadi akhir pekan lalu telah memicu pengungsian lebih dari 8.000 warga setempat.
“Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin 5 April 2021 pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak,” kata Raditya Jati di Jakarta, pada Selasa 6 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakkyat-Depok.com dari Antara.
Dia mengatakan bahwa bencana siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.
“Pengungsian terbesar bencana banjir di NTT diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256,” katanya.
Raditya Jati pun membeberkan jumlah korban meninggal dan kerusakan akibat bencana banjir dan longsor pada wilayah terdampak di NTT.