Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Terburuk dalam 150 Tahun, Said Didu: Kita Tunggu Data Perbandingan Tahun 1871

- 7 April 2021, 16:03 WIB
Said Didu (kanan) respons pernyataan Menkeu Sri Mulyani (kiri) soal kondisi ekonomi Indonesia.
Said Didu (kanan) respons pernyataan Menkeu Sri Mulyani (kiri) soal kondisi ekonomi Indonesia. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat dan Twitter/@msaid_didu.

PR DEPOK – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu turut mengomentari pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Seperti diketahui, pernyataan tersebut terkait kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai tengah terpuruk.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi terburuk dalam 150 tahun terakhir.

Baca Juga: Wacana Doa Semua Agama Dikritik Banyak Pihak, Gus Yaqut: Ingat, Ini Kementerian Semua Agama Bukan Islam Saja

Kontraksi tersebut, jelas Sri Mulyani, terutama menghantam 170 negara dari 192 negara anggota PBB.

“Itu studi Bank Dunia. Mestinya kita melihat statistik ini dan dampaknya sangat luar biasa. Berarti Covid-19 memaksa dan membuat semua negara harus memformulasikan kebijakan tidak hanya ekonomi tapi kesehatan dan sosial,” kata Sri Mulyani pada Selasa, 6 April 2021.

Menurut penuturannya, dampak pandemi terhadap Indonesia baru terasa pada kuartal II-2020, yang mana menyebabkan kontraksi ekonomi hingga 5,32 persen.

Sri Mulyani menerangkan bahwa kontraksi ekonomi tersebut merupakan yang terburuk sejak krisis keuangan pada 1997-1998.

Baca Juga: Jokowi Wajibkan Kafe hingga Radio Bayar Royalti Lagu, Adhie Massardi: Yakin Gak Dikorupsi? Bansos Saja Diembat

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x