Bantah Kabar Akan Terjadi Tsunami di NTT, BMKG Beri Penjelasan Berikut

- 7 April 2021, 22:15 WIB
Logo BMKG.
Logo BMKG. /Dok BMKG

PR DEPOK - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memberikan respons terkait beredarnya informasi mengenai adanya potensi tsunami di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi menjelaskan bahwa informasi yang beredar di masyarakat bahwa akan terjadi tsunami di wilayah NTT merupakan kabar yang tidak benar.

"Berita (akan terjadi tsunami di NTT) tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," katanya di Kupang, pada Rabu 7 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan Akan Bagikan 500 Takjil Gratis Secara Drive Thru untuk Pengendara Motor

Syaeful mengatakan bahwa fenomena yang sebenarnya terjadi adalah gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT.

Ia menyebutkan peristiwa itu seperti gelombang setinggi 1,25-1,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Kupang dan Rote Ndao.

Tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Kupang dan Rote Ndao, Samudera Hindia selatan Kupang dan Rote Ndao.

Baca Juga: Acara Seni Dibubarkan Usai Disebut Musyrik, Akhmad Sahal Kaitkan dengan Terorisme: Jangan Kaget Kalau...

Selain itu, tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba dan Sabu Raijua.

Syaeful menjelaskan pula bahwa, ia menanggapi informasi adanya tsunami yang akan terjadi di wilayah NTT karena informasi tersebut dinilai telah meresahkan masyarakat di tengah situasi menghadapi bencana banjir dan longsor saat ini.

Akibat informasi akan ada tsunami di NTT itu, membuat warga di wilayah pesisir Kota Kupang berlari meninggalkan rumah menuju tempat untuk berlindung di area yang lebih tinggi pada Rabu 7 April 2021 dini hari.

Baca Juga: Angin Kencang Siklon Tropis Seroja Sebabkan 5.000 Rumah di Kabupaten Sumba Timur Rusak Ringan hingga Berat

Meski demikian, menurut Syaeful akibat gelombang tinggi dan curah hujan yang signifikan dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT.

Oleh karena itu, Syaeful mengimbau masyarakat wilayah pesisir Kota Kupang maupun daerah lainnya yang berpotensi terdampak gelombang tinggi tersebut agar waspada terhadap adanya fenomena banjir pesisir (rob).

Dengan adanya informasi terkait akan ada tsunami di NTT, BMKG akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar masyarakat NTT tidak menjadi panik dengan informasi yang tidak benar tersebut.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x