PR DEPOK - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa ekonomi dan keuangan syariah bisa memulihkan kondisi Indonesia yang tertekan akibat krisis pandemi Covid-19.
Sri Mulyani pun menekankan agar ekonomi dan keuangan syariah harus turut berkontribusi agar secepatnya bisa memulihkan kondisi Indonesia baik dari sisi sosial dan ekonomi.
“Ekonomi dan keuangan syariah itu penting tapi tidak terpisah pada keseluruhan ekonomi, tidak eksklusif. Harus dipikirkan bagaimana kontribusi ekonomi syariah dalam pemulihan kita,” kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, ia menuturkan banyak azas dalam ekonomi syariah yang dapat menjadi pendorong pemulihan seperti dalam Islam yang menjunjung tinggi azas keadilan, transparansi, tata kelola yang baik, dan ikhtiar yang maksimal.
Menurut Sri Mulyani, berbagai azas tersebut sangat cocok untuk mendorong pemulihan dan mengeluarkan Indonesia dari middle income trap seperti perbaikan tata kelola menjadi lebih baik.
Pernyataan Sri Mulyani itu pun kemudian ditanggapi oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Kamis, 8 April 2021.
Said Didu lantas berharap agar Sri Mulyani tidak diberikan julukan kadrun. Pasalnya diketahui, bagi siapa pun yang mendukung sesuatu yang bernuansa Islam kerap disebut kadrun oleh pihak-pihak tertentu.