PR DEPOK – Mantan anggota pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya turut menyoroti pernyataan pemerintah yang menyebut kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah limbah masa lalu.
Menurut Mustofa, narasi yang dikeluarkan pemerintah tersebut seolah menunjukkan bahwa ada ketidakpastian dalam kasus tersebut yang berujung pada kerjasama di belakangnya.
“Narasi beginian, yang rawan kongkalingkong,” kata Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id pada Selasa, 13 April 2021.
Baca Juga: Heran Orang-orang Skeptis pada Bukit Algoritma, Sumantri Suwarno: Apa Sih yang Salah dengan Mimpi?
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa kasus BLBI adalah limbah masa lalu.
"Bagi generasi baru, bagi orang yang tidak mengikuti kasus ini sebagai kasus hukum atau sebagai penyelamatan ekonomi negara, ingin saya katakan bahwa kasus ini adalah limbah masa lalu ke sekarang," kata Menko Polhukam Mahfud MD seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Kemudian Mahfud MD menyebutkan total kerugian negara dalam kasus BLBI mencapai lebih dari Rp109 Triliun.