Network
PR DEPOK - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sempat menyebut adanya reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan ini.
Rencana reshuffle tersebut menyusul disetujuinya penggabungan dua kementerian sekaligus yaitu Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam pernyataannya di Twitter, Ali Ngabalin juga menjelaskan bahwa presiden tidak mempunyai ketergantungan dengan siapa pun untuk mengambil keputusan yang penting.
Terlebih menurutnya jika keputusan tersebut menyangkut kepentingan pelayanan untuk rakyat.
Menanggapi pernyataan Ali Ngabalin tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama Umar Hasibuan memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadinya.
Dengan pengumuman yang disampaikan Ali Ngabalin, pria yang akrab dipanggil Gus Umar tersebut heran terhadap sosok yang sebenarnya menjadi juru bicara presiden.
Ngabalin koar2 resafel. Sebenarnya yg jubir itu panjul atau ngabalin. Byk bgt org2 yg bicara atas nama presiden. Orang susah cari duit mau lebaran eh pihak istana sibuk urusan resafel. #Ambyar— Gus Umar AlChelsea (@UmarChelseaHsb) April 14, 2021
"Ngabalin koar2 resafel, Sebenarnya yg jubir itu panjul atau ngabalin," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @UmarAlChelseaHsb pada Rabu, 14 April 2021.
Kemudian, Gus Umar juga berpendapat terlalu banyak pihak yang menyatakan pernyataan dengan atas nama presiden, Ali Ngabalin salah satunya.
"Byk bgt org2 yg bicara atas nama presiden," ucapnya.
Selain itu seolah tak habis pikir, Gus Umar tampak menyindir dengan menjelaskan kondisi masyarakat yang kini tengah kesusahan mencari uang menjelang hari raya.
Sedangkan pemerintah melalui pihak istana malah sibuk dengan isu reshuffle kabinet.
"Orang susah cari duit mau lebaran eh pihak istana sibuk urusan resafel. #Ambyar," ujar Gus Umar menutup pernyataan.***
