PR DEPOK - Salah satu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua, membeberkan perihal kasus pelanggaran protokol kesehatan yang dijeratkan pada Habib Rizieq.
Dalam keterangannya, Hehamahua mengungkit soal sikap pemerintah Indonesia yang disebut melarang Habib Rizieq untuk keluar dari Arab Saudi.
"Mereka dapat tekanan dari pemerintah Indonesia untuk tidak boleh HRS itu keluar dari Arab Saudi. Itu keterangan imigrasi Arab Saudi. Bahkan menurut HRS, dari Malaysia juga datang untuk minta menjamin untuk tinggal di Malaysia, tapi tidak bisa karena tidak boleh keluar dari Arab Saudi," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Ustadz Demokrasi.
Hehamahua lantas mempertanyakan soal sikap pemerintah yang seolah berubah menyambut dan mengizinkan Habib Rizieq untuk kembali ke Indonesia.
"Kemudian itu diumumkan di mainstream, TV, radio, medsos, tanggal sekian datang, kemudian menikahkan anaknya, kemudian maulid dan seterusnya. Itu pemerintah tahu, aparat kepolisian tahu, aparat intel tahu, kenapa tidak diantisipasi?" tutur Abdullah Hehamahua menerangkan.
Lebih lanjut, anggota TP3 itu lalu menilai bahwa Habib Rizieq seakan dijebak dengan membiarkan ia menyelenggarakan acara yang memicu kerumunan, lalu setelahnya langsung ditindak dengan alasan melanggar protokol kesehatan.
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat