Sementara di sisi lain, Mardani Ali mendesak Istana untuk melakukan reshuffle dengan menggunakan data yang akurat dan adil.
Mardani Ali juga meminta pihak Istana untuk tidak menerapkan ‘Politik Dagang Sapi’ lantaran Jokowi sudah memasuki periode keduanya.
Sebagai informasi, istilah ‘Politik Dagang Sapi’ selama ini erat dikaitkan dengan praktik bagi-bagi jatah jabatan di dalam birokrasi.
“Dasar reshuffle hendaknya berbasis data akurat dan adil, jangan ‘Politik Dagang Sapi’ lagi, ini sudah periode kedua,” ucap Mardani Ali.
Menanggapi hal itu, Ngabalin menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mendramatisir, bersandiwara, dan membuat skenario atas isu reshuffle tersebut.
“Saya percaya bahwa ustaz Asrul Sani tidak menyebutkan (istilah) dramatisir. Karena yang saya kemukakan itu sama sekali bukan sebuah skenario, dramatisir, atau sandiwara,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube tvOneNews.