“BAHKAN USA yg digdaya perlu nyatukan kekuatan guna hadapi multikrisis negaranya. Di sini MenBUMN Erick Tohir malah biarkan Islamophobia beraksi mecahbelah anak bangsa!” ujar dia.
Lebih lanjut, Adhie Massardi juga menegaskan bahwa Islamophobia harus dibersihkan dari pejabat-pejabat publik BUMN, terutama dimulai dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
“BERSIHKAN ISLAMOPHOBIA dari jabatan2 publik. Mulai dari BUMN, mulai yg bercokol di PT Pelni,” kata Adhie Massardi secara tegas.
BERSIHKAN ISLAMOPHOBIA dari jabatan2 publik. Mulai dari BUMN, mulai yg bercokol di PT Pelni.
▪︎setelah Permadi Arya dibuka kedoknya sbg penyusup di tubuh NU oleh tokoh NU KH As'ad Said Ali yg pernah jadi Waka BIN kini dia nyaris tak terdengar provokasinya. https://t.co/jVubtqsvo3— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) April 17, 2021
Diketahui sebelumnya, Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menuai kontroversi lantaran mencopot pejabatnya terkait pamflet kepanitiaan acara pengajian Ramadan yang dianggap terdapat unsur radikalisme.
Dia mengatakan bahwa pencopotan jabatan tersebut sebagai pelajaran sekaligus peringatan kepada seluruh perusahaan BUMN agar tegas terhadap radikalisme.
“Pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS,” tuturs Dede Budhyarto.