Banyak PNS Dipecat karena Radikalisme, Said Didu: Bahaya, Bisa Jadi Alat tuk Singkirkan Orang yang Tak Disukai

- 19 April 2021, 14:15 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /Tangkapan layar YouTube ILC

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu, mempertanyakan definisi sebenarnya dari radikalisme usai mendengar banyak PNS yang diberhentikan lantaran diduga terpapar radikalisme.

Menurutnya, akan menjadi hal yang bahaya jika tidak ada definisi yang jelas terkait radikalisme tersebut.

"Definisi radikalisme apa sih ? Kalau ga ada definisi yg jelas akan sangat berbahaya," ujar Said Didu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter @msaid_didu pada Senin, 19 April 2021.

Baca Juga: Kata Herman Khaeron Soal Pendidikan Pancasila-Bahasa Indonesia Hilang: Mau Dibawa ke Mana Jati Diri Bangsa?

Ia menuturkan, ketidakjelasan definisi radikalisme akan berbahaya lantaran bisa dijadikan alat untuk "menyingkirkan" pihak tertentu atas dasar ketidaksukaan.

"Krn bisa menjadi alat menyingkirkan orang yg tdk disukai," tuturnya menambahkan.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu. Tangkap layar Twitter @msaid_didu

Pernyataan Said Didu ini berkaitan dengan pemaparan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, yang mengaku kehilangan banyak PNS yang berbakat dan mumpuni karena terpapar radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Tak Kaget dengan Hasil Survei Kinerja Anies Hanya 38 Persen, Geisz: Kang Survei Model Elu Bakal Banyak Muncul

Dalam pernyataannya, ia mengungkap bahwa pihaknya kerap menindak tegas bahkan hingga mencopot jabatan pegawai yang dinilai melanggar hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme.

Halaman:

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x