Curiga Klaim PNS Radikal Datang dari yang Tak Paham Radikalisme, Fadli Zon: Bisa Jadi Alat Bungkam Kritik

- 19 April 2021, 16:07 WIB
Pimpinan BKSAP sekaligus politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Pimpinan BKSAP sekaligus politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram @fadlizon

PR DEPOK - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, turut mengomentari pernyataan Tjahjo Kumolo terkait banyaknya PNS pintar dan berbakat yang dipecat lantaran dinilai terpapar radikalisme.

Dalam keterangannya, ia menyarankan agar temuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB) itu harus dievaluasi.

Ia khawatir justru pihak-pihak yang menuding radikal terhadap para PNS itu tidak memahami definisi radikalisme.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Bila Tubuh Kekurangan Nutrisi yang Bisa Diperoleh dari Sayur? Simak Ulasannya

"Harus dievaluasi, jangan2 yg nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa," ujarnya Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan yang dibagikan di akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Senin, 19 April 2021.

Tak cukup sampai di situ, anggota DPR RI itu juga menilai bahwa isu radikalisme yang kerap muncul ini bisa menimbulkan fitnah yang tidak berkesudahan.

Selain itu, lanjutnya, isu radikalisme juga bisa dijadikan alat untuk membungkam kritik serta merefleksikan fobia terhadap Islam.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Lagi-lagi Akan Ditunda? Refly: Jokowi Tak Perlu Berambisi Jadi Orang yang Pindahkan IKN

Fadli Zon lantas mengklaim bahwa isu-isu semacam inilah yang membuat demokrasi Indonesia menurun hingga berada di posisi ke-102.

"Wacana radikalisme bisa membuat prasangka n fitnah tak henti, dijadikan alat bungkam kritik atau refleksi fobia Islam. Ini yg bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102," tutur politisi Partai Gerindra itu mengakhiri cuitannya.

Halaman:

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x