PR DEPOK - Aktivis Dakwah, Hilmi Firdausi, mempertanyakan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia atau MenPAN-RB, Tjahjo Kumolo, yang mengatakan bahwa banyak ASN yang radikal.
Dalam keterangannya, ia dibuat heran dengan maksud dari ASN radikal yang disinggung oleh MenPAN-RB tersebut.
Hilmi Firdausi lantas berharap agar yang dimaksud radikal oleh pemerintah itu bukanlah ASN yang rajin pergi ke masjid, memakai celana cingkrang, berjanggut, dan lain sebagainya.
Banyak ASN radikal ? Semoga yg dimaksud bukanlah ASN yg rajin ke masjid, pakai celana cingkrang, berjanggut dan ada bekas tanda sujud di dahinya. Mhn diperjelas apa definisi radikal yg dimaksud menurut pemerintah.— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) April 19, 2021
"Banyak ASN radikal ? Semoga yg dimaksud bukanlah ASN yg rajin ke masjid, pakai celana cingkrang, berjanggut dan ada bekas tanda sujud di dahinya," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @Hilmi28.
Tak hanya itu, ia lantas meminta pemerintah untuk memperjelas definisi radikal yang dimaksudkan dalam pernyataan bahwa ASN banyak yang terpapar radikalisme.
"Mhn diperjelas apa definisi radikal yg dimaksud menurut pemerintah," tutur Hilmi Firdausi di akhir cuitannya tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa banyak Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang ternyata terpapar radikal.
Ia pun mengungkap bahwa setiap bulannya ada sekitar 30 hingga 40 orang PNS terpaksa dicopot dari jabatannya lantaran melanggar peraturan, yang salah satunya terkait dengan radikalisme dan terorisme.