PR DEPOK - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, membeberkan sejumlah masalah yang saat ini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Namun, ia menilai masalah-masalah ini justru terlupakan lantaran pemerintah malah sibuk mengotak-atik frasa Agama, Pancasila, hingga Bahasa Indonesia.
"Masalah bangsa saat ini Korupsi, Utang negara, Ekonomi ambruk, Pengangguran, SDM, dll. Kenapa yg di otak atik pemerintah "frasa Agama", Pancasila, Bahasa Indonesia dan baru2 ini menghilangkan peran Ulama NU dari sejarah," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera.
Baca Juga: Cek Fakta: Mendag Muhammad Lutfi Dipecat karena Pengkhianatan kepada Presiden Jokowi, Simak Faktanya
Ia lantas mengatakan bahwa pemerintah semakin tak jelas dalam menangani masalah-masalah yang saat ini melanda Indonesia.
"Semakin gak jelas pemerintah. #Gajebo," tutur Mardani Ali Sera mengakhiri cuitannya.
Masalah bangsa saat ini Korupsi, Utang negara, Ekonomi ambruk, Pengangguran, SDM, dll.
Kenapa yg di otak atik pemerintah "frasa Agama", Pancasila, Bahasa Indonesia dan baru2 ini menghilangkan peran Ulama NU dari sejarah.
Semakin gak jelas pemerintah.#Gajebo— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) April 21, 2021
Terkait dengan pernyataan politisi PKS tersebut tentang peran ulama NU dihilangkan dari sejarah, ini merujuk pada hilangnya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama atau NU, yakni KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
Akan tetapi, berdasarkan keterangan dari Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, Hilmar Farid, hilangnya nama tokoh pendiri NU itu bukan suatu kesengajaan.
Ia menuturkan, hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari disebabkan oleh adanya kealpaan dari tim teknis.