“Misalnya menteri didampingi oleh Dirjen satu orang, protokol dua orang, itu saja cukup kok diterima oleh Gubernur atau turun ke lapangan lihat pembangunan di daerah,” kata dia lagi.
Meski demikian, Natalius Pigai menegaskan bahwa para menteri sama sekali tidak pernah bekerja.
“Mereka hanya makan gaji buta saja, sama sekali tidak bekerja. Karena itu, kita tidak bisa menilai. Mau menilai apa? Orang tidak kerja,” ujarnya.
Pria berusia 45 tahun ini mengaku, jika dirinya masih berada di Komnas HAM, dirinya akan berkeliling dari Sabang sampai Merauke sekalipun ada Covid-19.
Baca Juga: Segera Cek Daftar Nama Penerima Banpres BPUM BLT UMKM 2021 di Link eform.bri.co.id/bpum
Karena menurut Natalius Pigai, akan lebih baik apabila dirinya mati di dalam tugas yang semata-mata demi rakyat.
“Itu bukan patriotik, itu pengorbanan, tanggung jawab,” uca mantan Komisaris Komnas HAM itu menjelaskan.
Tidak hanya itu, Natalius Pigai juga menanggapi soal wacana reshuffle kabinet yang beberapa waktu lalu naik ke permukaan.
“Saya pikir, bukan evaluasi kinerja. Reshuffle bukan evaluasi kerja, tapi basisnya akomodasi kepentingan politik. Saya punya perkiraan begitu,” kata Natalius Pigai.***