Tanggapi Hilangnya Profil KH Hasyim Asy'ari di Kamus Sejarah, Cholil Nafis: Revisi Buku dan Ganti Pejabatnya

- 22 April 2021, 17:14 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis. /Antara

PR DEPOK - Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis turut menyoroti soal hilangnya profil pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. 

Cholil Nafis mengungkapkan, ketiadaan profil KH Hasyim Asy'ari selaku pendiri bangsa Indonesia pada kamus sejarah sama saja telah mengkristalkan sejarah perjuangan para ulama. 
 
Cuitan Cholil Nafis.
Cuitan Cholil Nafis.
 
"Kamus sejerah yg alpa pada pendiri bangsa ini mengkristalkan sejarah perjuangan ulama," ucap Cholil Nafis pada Kamis, 22 April 2021. 
 
 
Dengan adanya peristiwa itu, Cholil Nafis lantas meminta agar buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tersebut segera direvisi dan menyarankan pula agar pejabat di balik peristiwa itu diganti.
 
"Revisi bukunya dan ganti pejabatnya," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @cholilnafis.
 
Permintaan itu disampaikan lantaran menurutnya kealpaan penulis dan pejabat di bidang kesejarahan begitu penting, apalagi dalam proses pengajaran.
 
 
Pasalnya bila penulis dan pejabat kesejarahan saja lupa dengan pelaku sejarah, akan sulit untuk dapat diajarkan kepada penerus bangsa.
 
"Bagaimana bisa mengajarkan sejarah kpd bangsa ini jk penulis dan pejabat kesejarahan bangsa alpa dg pelaku sejarah dan pendiri NKRI," ujar Cholil Nafis menambahkan. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, meski gambar KH Hasyim Asy'ari muncul di bagian depan buku, tapi profil pendiri NU itu dikabarkan tidak ada dalam buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tersebut.
 
 
Peristiwa itu sontak menuai perdebatan di tengah publik. Banyak pihak yang juga mengkritik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas hilangnya tokoh penting Islam itu. 
 
Menanggapi ramainya isu tersebut, Kemendikbud melalui Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid memberikan klarifikasi. 
 
Melalui siaran pers di situs resmi Kemendikbud, Hilmar menjelaskan bahwa Kamus Sejarah yang diperbincangkan masyarakat itu merupakan buku yang tidak pernah diterbitkan Kemendikbud. 
 
 
Naskah tersebut, lanjut dia, hanya berupa soft copy yang belum disempurnakan. 
 
Sedangkan terkait hilangnya profil KH Hasyim Asy'ari, Hilmar membantah tuduhan Kemendikbud menghilangkannya.
 
Dia menyatakan Kemendikbud tidak pernah mengenyampingkan sejarah para tokoh pendiri bangsa. 
 
 
"Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi tokoh dan para penerusnya," kata Hilmar pada 19 April 2021.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x