Bahkan, kata Teddy, untuk menjadi tegas terhadap sesuatu yang sudah ada aturannya pun masih tidak bernyali.
Adapun oleh karenanya, menurutnya akan semakin 'subur' dan makin berani para penceramah yang menyebarkan kerusakan, yang memecah belah negara ini.
"Para pembantu Presiden? sudahlah jangan diharapkan lagi, kebanyakan wacana saja, tapi untuk tegas pada sesuatu yang sudah ada aturannya gak bernyali. Sehingga makin subur dan berani para penceramah yang menyebarkan kerusakan, yang sudah tentu merusak kebhinekaan di negara ini," ujar Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi lalu menyarankan, agar di tahun 2024 nanti, jangan memilih yang pengecut baik untuk Pemilu maupun Pilkada.
"Tapi jgn pesimis, ini pelajaran bagi kita semua. Di 2024 jgn pilih para pengecut, baik untuk Pemilu maupun Pilkada. Misalnya di Pilkada 2024, pilih kepala daerah yg berani membuat surat perjanjian siap dipidana karena penipuan jika membiarkan kelompok radikal hidup di daerahnya," kata Teddy Gusnaidi.***