KPK dan BKN Saling Lempar Tanggung Jawab Terkait TWK, Febri Diansyah: Mana yang Benar? Transparanlah!

- 8 Mei 2021, 09:45 WIB
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah. /Antara

PR DEPOK - Mantan juru bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah kembali menyoroti berita soal tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diberikan kepada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Kali ini Febri tampak kebingungan dengan pengakuan pihak KPK dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang saling melemparkan tanggung jawab terkait penyusunan soal TWK. 
 
Pasalnya, banyak pertanyaan dalam TWK yang tersebar luas di tengah publik dan dinilai tidak relevan dengan tes wawasan kebangsan serta menuai protes dan kritikan dari banyak pihak. 
 
 
Cuitan Febri Diansyah.
Cuitan Febri Diansyah.
 
"Sementara KPK bilang: Semua alat tes berupa soal dan materi wawancara disusun oleh BKN bersama lembaga-lembaga tersebut," kata Febri Diansyah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @febridiansyah pada Sabtu, 8 Mei 2021. 
 
Padahal sebelumnya, BKN juga menyatakan hal serupa, yakni mereka menegaskan tak terlibat dalam penyusunan soal yang menuai polemik tersebut. 
 
Pernyataan itu lantas membuat publik bingung, ternasuk Febri.
 
 
"Mana yg benar?," ucapnya. 
 
Dalam polemik soal TWK ini, Febri hanya meminta pihak KPK maupun BKN untuk transparan. 
 
Dia meminta agar seluruh proses TWK dari mulai kertas kerja hingga rekaman dibuka kepada publik lantaran menurutnya hal tersebut merupakan hak masyarakat untuk tahu. 
 
 
"Transparanlah.. buka seluruh proses, kertas kerja dan rekaman tes wawasan kebangsaan tsb. Masyarakat berhak tahu," ujar Febri menambahkan.
 
Seperti diketahui bersama, sejumlah pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan KPK banyak diberitakan media dan menuai banyak kritik dari berbagai pihak. 
 
Pasalnya pertanyaan dalam tes yang dijadikan syarat sebagai pengalihan status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut memuat hal sensitif dan dinilai tidak relevan dengan topik wawasan kebangsaan. 
 
 
Beberapa pertanyaan tersebut di antaranya adalah "Kenapa belum menikah?", "Apakah masih punya hasrat?", "Bersedia ndak jadi istri kedua?, dan "Kalau pacaran ngapain aja?".
 
Tak hanya itu, pertanyaan lain yang tak kalah memancing protes keras adalah terkait jilbab bagi pegawai perempuan, mereka ditanya bersediakah mereka melepas jilbab.
 
Apabila tidak, para pegawai ini dianggap egois tidak mementingkan bangsa dan negara.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x