PR DEPOK - Ketua PP Muhammadiyah sekaligus mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas menanggapi terkait isu adanya radikalisme dan Taliban di tubuh KPK.
Sebelumnya, isu radikalisme dan Tabilan di KPK ini sempat menjadi perbincangan hangat oleh publik di media sosial. Hal ini pun membuat Busyro selaku mantan pimpinan KPK angkat bicara.
Telah dikabarkan bahwa 75 pegawai KPK tidak lolos asesmen tes wawancara kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Busyro, tudingan adanya radikal dan Tabilan di KPK itu tidak benar. Ia membantah adanya kabar tersebut.
Busyro pun mengungkapkan bahwa delapan dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK tersebut beragama nonmuslim.
Lebih lanjut, ia menuturkan, nama seperti penyidik Christian taat menjadi umat Kristiani, kemudian Kadek selaku jaksa juga taat sebagai umat Hindu.
Hal itu disampaikan Busyro dalam acara yang bertajuk ‘Menilik Pemberantasan Korupsi Pasca Tes Wawasan Kebangsaan dan Putusan MK’.