PR DEPOK - Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dikabarkan dipimpin oleh salah satu dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Diketahui, Bupati Nganjuk Novi terjaring OTT yang digelar KPK bersama dengan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri).
Novi terjaring OTT diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur.
Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?
Kabar soal OTT Bupati Nganjuk dipimpin salah satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK itu disampaikan oleh Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhan pada Senin, 10 Mei 2021.
"OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, pegawai KPK yang dimaksud Kurnia adalah harun Al Rasyid selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik.
Baca Juga: Bukan Babi Panggang, Ternyata Ini Penampakan ‘Bipang’ yang Dipromosikan Jokowi sebagai Menu Lebaran
Lebih lanjut, dia mengatakan konyol apabila pegawai yang memimpin OTT tersebut justru dinilai tidak memiliki wawasan kebangsaan usai dinyatakan gagal melewati TWK.