Sebelumnya, Laskar Rakyat Jokowi atau LRJ mendesak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan-RB, Tjahjo Kumolo, untuk bertanggungjawab soal Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang diselenggarakan di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal LRJ, Ridwan Hanafi, Tjahjo Kumolo tidak boleh cuci tangan atas kegaduhan yang terjadi usai dilaksanakannya Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK di KPK.
Baca Juga: Siap-siap Bayar Zakat Fitrah Sebelum Lebaran, Simak Harga Beras di Pasar Sukatani Depok
Menurutnya, Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar untuk mengalihkan status pegawai KPK menjadi ASN itu berpotensi mengganggu kinerja pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, sempat terjadi perbedaan pandangan antara Pimpinan KPK dengan Kemenpan-RB.
Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Harefa, mengatakan bahwa pihaknya menunggu penjelasan dari Kemenpan-RB terkait nasib dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus TWK.
Baca Juga: Pengakuan Umi Pipik Soal Almarhum Uje yang Berpoligami Sebanyak Tiga Kali: Dia Publik Figur
Mendengar pernyataan Cahya Harefa ini, Tjahjo Kumolo selaku Menpan-RB mengaku bingung dan heran dengan sikap KPK yang menyerahkan nasib 75 pegawainya kepada Kemenpan-RB.
"Keputusan dari tim wawancara tes, hasil diserahkan (kepada) KPK, pimpinan KPK, ya sudah selesai. Kok dikembalikan ke Kemenpan-RB? Dasar haknya apa? Ini kan internal rumah tangga KPK," ujar Menpan-RB dalam keterangannya.***