Pernah Dapat Penghargaan di Malaysia, Novel: Apa Gak Aneh Pejuang Anti Korupsi Justru Dihormati Internasional?

- 12 Mei 2021, 06:36 WIB
Penyidik KPK, Novel Baswedan
Penyidik KPK, Novel Baswedan /Antara/Abdu Faisal

PR DEPOK – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pernah menerima penghargaan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Fund (PIACCF) dari Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad pada 11 Februari 2020.

Hal itu diungkapkan oleh akun Twitter @paijodirajo. Dia menyebut turut mendampingi Novel Baswedan pada penerimaan penghargaan tersebut.

11 Februari 2020, saya mendampingi Novel Baswedan menerima penghargaan PIACCF Award dari Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tun @chedetofficial, atas dedikasinya memberantas korupsi. Hari ini, @nazaqistsha dinista oleh pimpinan lembaganya sendiri, @KPK_RI, dengan SK non-job,” katanya.

Baca Juga: Sebut TWK Bukan Tes Seleksi, Novel Baswedan: Dipakai untuk Singkirkan 75 Pegawai, Beberapa Tangani Kasus Besar

Lantas, cuitannya pun dibalas oleh Novel Baswedan. Menurutnya, perjuangan anti korupsi lebih dihormati di internasional daripada di negeri sendiri.

Apa nggak aneh, perjuangan anti korupsi seperti dimusuhi di negeri sendiri, justru dihormati di internasional,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @nazaqistsha pada Rabu, 12 Mei 2021.

Cuitan balasan Novel Baswedan.
Cuitan balasan Novel Baswedan. tangkap layar Twitter @nazaqistsha

Diketahui, Novel Baswedan termasuk 75 pegawai yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ia mengatakan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) tentang penonaktifan 75 pegawai merupakan tindakan sewenang-wenang Ketua KPK Firli Bahuri.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @nazaqistsha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x