“Tetap jaga akhlak & manut pada dawuh Kiai merawat keragaman dlm berbangsa-bernegara,” ucapnya.
Menurutnya, mematuhi para alim ulama lebih baik daripada mematuhi ‘Kakak Pembina’.
“Mosok manut sama Kakak Pembina,” tuturnya menjelaskan.
Masih dalam cuitan yang sama, Gus Nadir pun menegaskan bahwa alangkah lebih baik bekerja secara halal dan berkah seperti menjadi seorang tukang parkir.
Ia menilai bahwa hal tersebut lebih baik daripada menjadi seorang ‘tukang tagar’ di media sosial.
“Lebih baik kerja jadi tukang parkir, halal & berkah, daripada jadi tukang tagar di medsos,” kata Gus Nadir.***