Jelaskan Hubungan Hamas dengan Iran, Hasmi Bakhtiar: Opsi Hubungan Taktis Guna Dukungan Politik dan Militer

- 17 Mei 2021, 15:05 WIB
Pengamat, Hasmi Bakhtiar.
Pengamat, Hasmi Bakhtiar. /Twitter @hasmibakhtiar
PR DEPOK - Seorang pengamat, Hasmi Bakhtiar menanggapi polemik yang menimpa Palestina dan Israel. 
 
Hasmi mengaku banyak sekali pihak yang menanyakan kepadanya terkait hubungan Hamas dengan Iran. 
 
Isu yang beredar selama ini menyebut bahwa Hamas dibantu oleh Iran.
 
 
Adapula yang menduga bahwa Hamas ialah kepanjangan tangan dari Iran, lalu ada juga yang mengatakan bahwa Hamas ialah Syiah yang ber-taqiyah
 

"Belakangan ini banyak yang bertanya bagaimana hubungan Hamas dg Iran. Ada yang bilang Hamas dibantu Iran, Hamas adalah kepanjangan tangan Iran, bahkan ada yang bilang Hamas sebenarnya syiah sedang ber-Taqiyah????????," ujar Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar, pada Senin, 17 Mei 2021.

Lalu, Hasmi menyebut bahwa Iran tidak ingin kehilangan peran dalam isu Palestina.
 
 
Jika Iran meninggalkan isu Palestina, maka menurutnya Iran akan kehilangan hati dari umat Islam. 
 

"Terus apa dasar hubungan Hamas dg Iran? Iran syiah tidak ingin kehilangan peran dalam issue Palestine yg merupakan issue paling urgent dalam tubuh umat Islam. Artinya, jika Iran meninggalkan issue Palestine maka Iran akan mengalami kerugian besar dlm memenangkan hati umat Islam," kata Hasmi Bakhtiar. 

Hasmi menjabarkan peran Hamas bagi Iran. Menurutnya Hamas akan menjadi jalan bagi Iran dalam mengambil hati umat Islam. 
 
 
Kemudian Iran bagi Hamas sebagai penyedia opsi hubungan taktis guna mendapatkan dukungan dari segi politik dan militer. 
 
Hasmi Bakhtiar mengingatkan, bahwa Hamas adalah organisasi yang ada untuk melakukan pembebasan kemerdekaan. 
 

"Hamas di mata Iran menjadi jalan bagi Iran dalam mengambil peran tsb. Adapun Iran di mata Hamas menyediakan opsi hubungan taktis guna mendapat dukungan, baik politik maupun militer. Ingat, Hamas adalah organisasi pembebasan kemerdekaan," kata Hasmi Bakhtiar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

 
Diketahui, konflik dua negara Israel dengan Palestina kian memanas. Kedua negara itu saling membombardir satu sama lain. 
 
Belum lama ini, kantor berita internasional di Gaza dibom dan hancur luluh lantah oleh Israel.
 
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun menyerukan agar wartawan dilindungi.
 
 
Konflik tersebut membuat krisis di Palestina.
 
Serangan ke Palestina banyak dikecam oleh berbagai negara, dan mendesak Israel dan Hamas untuk saling menghentikan serangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x